Dubai Frame bingkai foto terbesar di dunia
Dubai Frame bingkai foto terbesar di dunia ialah projek terbaru dari dubai, dengan bangunan yang di desain oleh Fernando Donis. Awalnya, usaha pembuatan Dubai Frame di targetkan sebagai pemenang pemenang lomba dari 2009 ThyssenKrupp penghargaan Elevator International Award yang di ajukan dengan 926 rekomendasi. Beberapa anggota juri dari seluruh dunia di izinkan untuk menyajikan proposal yang akan diajukan “dengan tema wajah baru untuk Dubai”.
Hal ini dibuat untuk menarik turisme dan meningkatkan pariwisata Dubai, yang di bangun di Zabeel Park dengan ukuran tinggi 150 meter dan lebar 105 meter. ThyssenKrupp Elevator Arsitektur Award merupakan rekayasa persaingan dunia yang pertama kali diadakan pada tahun 1988 dan didukung oleh salah satu perusahaan lift dunia. Menurut Donis, ketika membuat perencanaan, struktur itu dianggap akan menjadi kota yang penuh dengan marka marka dan figur2 desain, mereka mengusulkan untuk menggambarkan kota Dubai.
Bingkai terbesar di dunia ini merupakan bingkai terbesar yang memiliki titik bersejarah dan membuat hubungan antara masa lalu dan masa kini yang menjadi titik daya tarik penting bagi para tamu wisatawan dan penduduk dubai, dan ditargetkan akan menarik hampir 2 juta wisatawan yang berlibur setahun.
Dimensi bingkai foto raksasa
Bangunan ini terdiri dari dua menara setinggi 150m, yang dikaitkan dengan bingkai horizontal dengan lebar 93M pada titik tertinggi dari menara yang di bangun di dalam taman seluas 7145 meter persegi. Ruang antara menara bingkai tersebut memiliki pandangan luas yang yang benar-benar jelas untuk melihat kota dari ketinggian yang tinggi. Pemandangan ini dalam 180 derajat akan melihat kota dubai dengan dua perspektif, kota lama jika melihat ke sisi utara dan kota baru jika melihat ke arah selatan.
Ide Bingkai terbesar mengingat masa dalam foto
Awalnya, bingkai ini dibuat untuk mencerminkan sebuah petualangan melalui waktu, dimulai pada abad mezzanine, di mana para tamu masuk ke dalam yang menggambarkan ke sejarah masa lalu.
Proyeksi masa lalu ini digambarkan dengan nuansa dampak kabut, aroma, dan irama arsitketur yang membuat negara yang unik. Di bangunan tersebut terdapat juga Galeri sejarah Masa Lalu yang merangkum usaha dan menceritakan narasi kemajuan kota dari masa lalu, serta menunjukkan kota tua yang memanfaatkan metode yang paling baru dan dirombak untuk pengenalan yang menambah nilai renaisans Dubai.
Kemudan, para pengunjung dapat melihat dari ruang observasi untuk melihat keadaan masa lalu dan keadaan sekarang dengan melihat jalan Siekhs Zayed, seperti jalan Jendral Sudriman atau jalan Thamrin di Jakarta, dari bangunan masa lalu di arah utara, menuju ke selatan, dapat disaksikan kemajuan yang berbeda yang digunakan untuk merefleksikan berbagai bagian dari Dubai ini, misalnya, teknik, ekonomi dan arsitektur. Ide penggunaan bingkai ini adalah untuk menggambarkan Dubai beberapa waktu dari sekarang ke masa depan dengan membuat sebuah kota virtual melalui proyeksi intuitif dan inovasi virtual realitas.
Para pengunjung akan meninggalkan lift ke lantai mezzanine untuk menuju ke ruang normal dengan kedap suara melalui terowongan vortex / mengulir.
Idenya adalah untuk membuat pengkaburan perjalanan waktu melalui pusaran memutar dan menyentuh dasar ke kota 50 tahun ke depan.
Pengalaman mendalam ‘Virtual Metropolis’ dibuat untuk memisahkan arsitektur lama dan baru dengan metode Smart Projection (proyeksi pintar), dengan perubahan cahaya dan suara sunyi untuk membuat seolah2 kota tersebut tidak berbatas. Adegan akan menggambarkan perkembangan kota berikut 50 tahun, tugas-tugas baru, bagaimana individu akan melakukan perjalanan, hidup dan sebagainya
Bangunan Bingkai raksasa di dubai ini yang direncanakan selesai tahun 2016 masih dalam pengerjaan di tahun 2017 ini, mudah mudahan di musim panas 2017 ini sudah dapat di kunjungi wisatawan dari Indonesia.
